Pages

Kamis, 27 September 2012

Malam ini, Grand Final Putri Pariwisata Indonesia “Sinthia : Mohon Doa dan Dukungan Masyarakat Gorontalo”


Nurhayati Sinthia Massa Perwakilan Provinsi Gorontalo di ajang Pemilihan Putri Pariwisata Indonesia (PPI) 2012, malam ini jumat (28/09), akan tampil di Grand Final Pemilihan Putri Pariwisata Indonesia 2012 yang akan disiarkan langsung di ANTV, pukul 21.00-00.00 Wita. Pemilihan Putri Pariwisata ini dipelopori oleh EJ JOHN Pageants, salah satu dari delapan pilar di bawah naungan Yayasan EL JOHN Indonesia. Ajang prestisius ini sudah menunjukkan eksistensinya sejak 2008 dan terus berkembang hingga saat ini.
Nurhayati Sinthia Massa, gadis cantik kelahiran Gorontalo 9 Februari 1992 ini akan bersaing dengan 37 peserta lainnya dari seluruh Indonesia untuk memperebutkan mahkota Putri Pariwisata Indonesia 2012. Perempuan murah senyum yang kini tercatat sebagai mahasiswa semester lima pada jurusan Ilmu Hukum, Universitas Negeri Gorontalo ini sebelumnya memang dinobatkan sebagai Putri Pariwisata tingkat Provinsi Gorontalo, saat itu ia mewakili Kabupaten Gorontalo.
Sinthia menceritakan bahwa selama masa karantina dirinya tidak pernah bosan untuk mempromosikan budaya dan pariwisata yang ada di Gorontalo. Maklum, ajang bergengsi ini di ikuti oleh peserta perwakilan dari masing-masing provinsi yang ada di seluruh Indonesia serta unsur panitianya juga dari EJ JOHN Pageants yang membidangi dunia kepariwisatawan dan di tunjang dari unsur Pembina dalam hal ini kementrian Pariwisata dan ekonomi Kreatif Repulik Indonesia, minimal pariwisata yang ada di Gorontalo sudah terpublikasikan dan membuat mereka tertarik,” ungkap Sinthia.
Sebelumnya, Sinthia (sapaan akrab Nurhayati Sinthia Massa) ini telah melalui masa panjang audisi karantina,selama 2 minggu hingga malam Grand Final atau malam penobatan Pemilihan Putri Pariwisata Indonesia 2012 ini yang akan dilaksanakan sebentar malam di Merlyn Park Hotel Jakarta. Karantina para peserta dimulai sejak 17 hingga 28 September 2012. Selama acara karantina ini, para finalis telah diberi pembekalan dari berbagai bidang ilmu untuk menambah wawasan para finalis. Selain pembekalan yang berhubungan dengan kepribadian, pembekalan juga meliputi pengetahuan mengenai kepariwisataan yang bersifat nasional. Sehingganya, Penilaian Putri Pariwisata Indonesia ini sudah mulai dilakukan sejak para finalis tiba di tempat karantina. Bahkan penilaian selama karantina ini menyumbang poin lebih banyak daripada penilaian ketika malam penobatan yang akan dilaksanakan pada malam ini di Marylnn Park Hotel, Jakarta.
Selama masa Karantina juga Sinthia sudah mempresentasikan sesuai dengan tema PPI tahun ini, yakni Green Tourism. Dalam paparannta tya menjelaskan tentang keberadaan hutan nantu, salah satu hutan hujan tropis dunia yang kaya akan flora dan fauna endemik, yang hanya ada di Gorontalo. Untuk mengumpulkan artikel hutan nantu, pada 4 juli lalu, ia melakukan petualangan di hutan yang terletak di pedalaman Paguyaman, Kabupaten Boalemo itu. Tidak saja itu, taman laut Olele di Bone Bolango yang terkenal itu juga telah diselaminya untuk menambah referensi pariwisata Gorontalo. "Nantinya akan jadi salah satu promosi pariwisata di Gorontalo. Beda promosi yang hanya kita dengar atau baca, dengan kita mengunjungi langsung tempat itu,” tandasnya.
Putri pasangan Lisnawati pakaya dan Suhardi Massa ini, kini mengharapkan dukungan seluruh masyarakat Gorontalo agar bisa terpilih sebagai Putri Pariwisata Indonesia 2012. Sinthia Massa menuturkan bahwa dirinya memohonkan Doa dan dukungan dari masyarakat Gorontalo agar bisa terpilih sebagai Putri Pariwisata Indonesia 2012. "Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Gorontalo, khususnya Dinas pariwisata, serta seluruh masyarakat atas kepercayaan kepada saya mewakili Gorontalo di ajang PPI ini," ucap Sinthia. Dalam ajang ini, Sinthia membutuhkan dukungan masyarakat Indonesia, terutama Gorontalo. Dan untuk terus mendukung Sinthia, cukup dengan cara ketik PPI (spasi) Gorontalo, dikirimkan ke 9981.
Vote lewat sms ini telah berlangsung sejak tanggal 1 September lalu, dan akan berakhir pada sebentar malam di Grand Final. "Mohon dukungannya ya, biar Tya (sapaan Sinthia) bisa mengharumkan nama Daerah dalam ajang ini," ujar Tya.

Minggu, 23 September 2012

Putri Pariwisata Gorontalo 2012 Nurhayati Sinthia Massa “Melakukan Program Peninjauan Hutan Nantu Dan Penghijauan Lingkungan”



Sinthia di Kubangan Air Asin Hutan Nantu

Program ini bertujuan mempromosikan salah satu tempat wisata di Provinsi Gorontalo sekaligus melakukan penghijauan lingkungan di Desa Dusun Tangga Kabupaten Boalemo sebuah desa transmigran yang merupakan jalan lintas menuju ke lokasi Hutan Nantu, tempat yang sangat asri dan memiliki hewan khas Sulawesi. Dalam program penghijauan lingkungan ini, Putri Pariwisata Gorontalo 2012 Nurhayati Sinthia Massa (yang sekarang ini sedang menjalani karantina di ajang Pemilihan Putri Pariwisata Indonesia 2012 sampai dengan Final PPI tanggal 28 September, Live di ANTV pukul 21.00 wib), dibantu oleh teman-teman Mahasiswa Pecinta Alam UNG, Dinas Perhubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo serta Dinas kehutanan Provinsi Gorontalo melakukan penanaman bibit pohon. Sebagian bibit pohon dibagikan pula ke masyarakat, terdiri dari 300 bibit pohon durian dan pohon jati.
Akar pohon Rao (Dracontomelon dao)


Pada tanggal 5 Juli 2012, Sinthia (panggilan akrab Nurhayati Sinthia Massa) dan rombongan melakukan perjalanan jauh menuju Hutan Nantu yang memiliki medan jalan cukup ekstrim di bawah deras hujan. Namun hal itu tidak menghalangi semangat rombongan. Perjalanan di tempuh mulai dari pukul 11.00 dan sampai di Desa Dusun Tangga pada pukul 16.30, serta harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki kurang lebih 1 jam untuk sampai di camp Hutan Nantu dengan menyeberangi sungai. Cuaca yang hujan dan semakin gelap membuat rombongan memutuskan untuk berhenti dan besok paginya baru akan meninjau Hutan Nantu.
Eucalyptus Deglupta, Pohon Corak Loreng
 Suasana pagi hari (6 Juli 2012) di dalam Hutan Nantu yang asri terasa menakjubkan bagi rombongan, hal ini tentunya akan sangat menyenangkan pula bagi wisatawan yang senang berwisata di hutan. Tujuan pertama kunjungan yaitu memantau aktivitas babi rusa melalui gubuk pengamatan, kadang kala harus bersabar menunggu berjam-jam untuk melihat segerombolan babi rusa mendekati kubangan yang berisi material berupa garam dan bermineral tinggi. Babi rusa ini memakan buah pangi yang beracun, dan untuk menetralisir racun tersebut, mereka meminum sumber air panas atau (geothermal) yang ada di kubangan tersebut. Kubangan itu merupakan kubangan air asin satu-satunya di dunia. Dulu kubangan tersebut berjumlah empat, yaitu Adudu Nantu, Nooti, Moliulo, dan Abati. Ketiga kubangan diantaranya punah akibat perambahan hutan dan pemukiman baru untuk transmigrasi, dan yang tersisa hanyalah kubangan Adudu Nantu. Sekitar kubangan penuh dengan pepohonan yang besar, asri dan menyejukkan.
Sinthia Massa bersama Warga Desa

Hutan Nantu ini termasuk dalam kawasan wallacea sehingga melahirkan satwa khas, bukan hanya babi rusa di dalamnya, tetapi juga ada Anoa, kurang lebih 90 jenis burung dan 35 jenis burung khas Sulawesi. Dapat dibayangkan betapa uniknya kawasan hutan ini.

Setelah puas melihat aktivitas babi rusa, rombongan menuju ke tempat berikutnya untuk melihat pohon yang tergolong unik yaitu Ecalyptus Deglupta, yang memiliki keunikan corak pohon yang menyerupai loreng dengan perpaduan warna cokelat dan hijau. Di Hutan Nantu juga terdapat pohon roa (dracontomelon dao) yang berumur ratusan tahun. Dalam  perjalanan, mata para rombongan dimanjakan oleh keindahan berbagai kupu-kupu yang cantik serta kelucuan Makaka Heckii atau monyet Sulawesi yang bermain-main seolah menyambut kedatangan rombongan.
Menanam Bibit Pohon Untuk Penghijauan

Di sore harinya, rombongan melakukan penanaman pohon sebagai program penghijauan lingkungan, dibantu oleh warga dan anak-anak desa dusun tangga. Menurut Sinthia Massa, banyak hal yang didapatkannya selama dua hari melaksanakan salah satu programnya sebagai Putri Pariwisata Gorontalo dalam pelestarian lingkungan kawasan wisata. Sinthia berharap program yang bertujuan untuk melestarikan lingkungan dan menjadi pembelajarannya dalam menambah wawasan tentang pariwisata yang ada di daerah Gorontalo dapat terus berlanjut dan berkembang hingga menjadi salah satu destinasi tujuan bagi wisatawan mancanegara, karena kini kawasan Nantu dengan area seluas 31.215 hektar, telah ditetapkan sebagai suaka margasatwa yang wajib untuk dijaga dan dilindungi. Semoga harapan baik Nurhayati Sinthia Massa dapat terwujud.